Hidrolisis Garam
Dalam tutorial ini kita akan mencoba mengenal Larutan garam yang terhidrolisis (bereaksi dengan air).
Materi dalam tutorial ini meliputi:
Video pjj:
Mengenal Hidrolisis Garam
Video pjj:
Mengenal Hidrolisis
(Ukuran file: 256 MB)
Materi:
Mengenal larutan garam terhidrolisis
|
Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis dapat diartikan sebagai reaksi suatu zat dengan air.
hidro | = | air (bukan hidrogen) |
lisis | = | penguraian |
Jenis-jenis Garam
Garam merupakan spesi (jenis zat) yang terbentuk dari sisa asam dan sisa basa.
Garam = sisa asam + sisa basa
Sisa asam dan sisa basa akan kita golongkan sebagai:
SAK | = | sisa asam kuat |
SAL | = | sisa asam lemah |
SBK | = | sisa basa kuat |
SBL | = | sisa basa lemah |
Berdasarkan sisa asam dan sisa basanya kita dapat menggolongkan garam menjadi 4 jenis:
- Garam dari SAK dan SBK
- Garam dari SAK dan SBL
- Garam dari SAL dan SBK
- Garam dari SAL dan SBL
Garam yang mengandung
sisa asam lemah (SAL) atau sisa basa lemah (SBL)
akan terhidrolisis (bereaksi dengan air).
Garam dari SAK dan SBK
Garam yang berasal dari sisa asam kuat dan sisa basa kuat.
Dalam air tidak terhidrolisis.
Bersifat netral (pH=7)
contoh: NaCl, K
2SO
4, MgBr
2, dan lain-lain.
Garam dari SAK dan SBL
Garam yang berasal dari sisa asam kuat dan sisa basa lemah.
Dalam air akan terhidrolisis sebagian (sisa basa lemahnya akan terhidrolisis).
Larutannya bersifat asam (pH < 7)
Contoh:
NH4Cl
- NH4+ merupakan sisa dari basa lemah (NH4OH)
- Cl- merupakan sisa dari asam kuat (HCl)
Reaksi dalam air:
- garam akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif (sisa asam dan sisa basa)
NH4Cl (s) |
|
NH4+ (aq) |
+ |
Cl- (aq) |
- sisa basa lemah akan terhidrolisis (bereaksi dengan air)
NH4+ (aq) |
+ |
H2O (l) |
|
NH4OH (aq) |
+ |
H+ (aq) |
Kedua reaksi di atas dapat kita gabungkan menjadi:
NH4Cl (s) |
+ |
H2O (l) |
|
NH4OH (aq) |
+ |
H+ (aq) |
+ |
Cl- (aq) |
Karena reaksi menghasilkan ion H
+, maka larutan akan bersifat asam.
Persamaan yang digunakan
Dalam perhitungan pH, persaman (Rumus 9) yang digunakan untuk garam jenis ini adalah:
Dimana:
[H+] | = | molaritas ion H+ |
Kw | = | tetapan kesetimbangan air |
Kb | = | tetapan kesetimbangan basa lemah |
Mg | = | molaritas garam |
Garam dari SAL dan SBK
Garam yang berasal dari sisa asam lemah dan sisa basa kuat.
Dalam air akan terhidrolisis sebagian (sisa asam lemahnya akan terhidrolisis, sisa basa kuatnya tidak terhidrolisis).
Larutannya bersifat basa (pH > 7)
Contoh:
CH3COONa
- CH3COO- merupakan sisa dari asam lemah (CH3COOH)
- Na+ merupakan sisa dari basa kuat (NaOH)
Reaksi dalam air:
- garam akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif (sisa asam dan sisa basa)
CH3COONa (s) |
|
CH3COO- (aq) |
+ |
Na+ (aq) |
- sisa asam lemah akan terhidrolisis (bereaksi dengan air)
CH3COO- (aq) |
+ |
H2O (l) |
|
CH3COOH (aq) |
+ |
OH- (aq) |
Kedua reaksi di atas dapat kita gabungkan menjadi:
CH3COONa (s) |
+ |
H2O (l) |
|
Na+ (aq) |
+ |
CH3COOH (aq) |
+ |
OH- (aq) |
Karena reaksi menghasilkan ion OH
-, maka larutan akan bersifat basa.
Persamaan yang digunakan
Dalam perhitungan pH, persaman (Rumus 9) yang digunakan untuk garam jenis ini adalah:
Dimana:
[OH-] | = | molaritas ion OH- |
Kw | = | tetapan kesetimbangan air |
Ka | = | tetapan kesetimbangan asam lemah |
Mg | = | molaritas garam |
Garam dari SAL dan SBL
Garam yang berasal dari sisa asam lemah dan sisa basa lemah.
Dalam air akan terhidrolisis sempurna/total (sisa asam dan sisa basanya akan terhidrolisis).
Sifat larutannya belum bisa ditentukan (tergantung pada kekuatan K
a dan K
b)
Contoh:
CH3COONH4
- CH3COO- merupakan sisa dari asam lemah (CH3COOH)
- NH4+ merupakan sisa dari basa lemah (NH4OH)
Reaksi dalam air:
- garam akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif (sisa asam dan sisa basa)
CH3COONH4 (s) |
|
CH3COO- (aq) |
+ |
NH4+ (aq) |
- sisa asam lemah dan sisa basa lemah akan terhidrolisis (bereaksi dengan air)
CH3COO- (aq) |
+ |
H2O (l) |
|
CH3COOH (aq) |
+ |
OH- (aq) |
NH4+ (aq) |
+ |
H2O (l) |
|
NH4OH (aq) |
+ |
H+ (aq) |
Ketiga reaksi di atas dapat kita gabungkan menjadi:
CH3COONH4 (s) |
+ |
H2O (l) |
|
NH4OH (aq) |
+ |
H+ (aq) |
+ |
CH3COOH (aq) |
+ |
OH- (aq) |
Karena reaksi menghasilkan ion H
+ dan OH
-, maka larutan dapat bersifat asam, basa atau netral
(tergantung mana yang lebih banyak antara ion H
+ dan ion OH
- yang dihasilkan).
Persamaan yang digunakan
Dalam perhitungan pH, persaman (Rumus 9) yang digunakan untuk garam jenis ini adalah:
Dimana:
[H+] | = | molaritas ion H+ |
Kw | = | tetapan kesetimbangan air |
Ka | = | tetapan kesetimbangan asam lemah |
Mb | = | tetapan kesetimbangan basa lemah |
Video pjj:
Perhitungan pH Larutan Garam Terhidrolisis
Video pjj:
Perhitungan pH Larutan Garam Terhidrolisis
(Ukuran file: 112,55 MB)
Materi:
Perhitungan pH larutan garam terhidrolisis
|
Rumus 9 pH (Rangkuman)
Keterangan:
[H+] | = | konsentrasi molar ion H+ (M) |
[OH-] | = | konsentrasi molar ion OH- (M) |
Ma | = | Molaritas asam (M). |
a | = | valensi asam (jumlah ion H+ pada tiap molekul asam). |
b | = | valensi basa (jumlah ion OH- pada tiap molekul basa). |
Mb | = | Molaritas basa (M). |
Mg | = | Molaritas garam (M). |
Kw | = | Tetapan kesetimbangan air/water. |
Ka | = | Tetapan kesetimbangan asam lemah. |
Kb | = | Tetapan kesetimbangan basa lemah. |
Peta Perhitungan Asam Basa