Larutan Penyangga
Pada tutorial ini kita akan membahas tentang
sistem/larutan penyangga
Materi dalam tutorial ini meliputi:
Prolog
Tubuh kita hanya mampu mentolerir perubahan PH yang kecil dalam darah, yaitu antara 7,35 - 7,45.
Jika darah dalam tubuh manusia memiliki pH < 7,35, maka akan didiagnosis mengalami asidosis (kadar asam dalam darah terlalu tinggi).
Jika darah dalam tubuh manusia memiliki pH > 7,45, maka akan didiagnosis mengalami alkalosis (kadar basa dalam darah terlalu tinggi).
Bagaimana tubuh kita mampu mempertahankan kisaran pH yang sedemikian ketat?
Padahal besar kemungkinan zat-zat yang bersifat asam atau basa yang biasa kita konsumsi (makan/minum) masuk ke dalam darah setelah melewati sistem pencernaan.
Jawabannya, karena dalam darah kita terdapat sistem penahan/penjaga pH yang kita sebut sebagai
sistem penyangga.
Sistem penyangga dalam darah manusia, akan kita bahas di bagian akhir, sekarang mari kita kenali dulu apa itu sistem penyangga.
Video PJJ
Video pjj:
Larutan Penyangga (Part 1)
(Ukuran file: 209,7 MB)
Materi:
- Pengertian Larutan Penyangga
- Mengenal Larutan Penyangga Asam
- Mengenal Larutan Penyangga Basa
- Mengenali Larutan Penyangga
|
Pengertian Larutan Penyangga
Pengertian sistem penyangga atau biasa juga disebut sebagai larutan
buffer atau
dapar adalah sebagai berikut:
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa atau sedikit air.
Ada dua jenis larutan penyangga, yaitu:
1. Larutan penyangga asam, dan
2. Larutan Penyangga basa
Mengenal Larutan Penyangga Asam
Larutan penyangga asam adalah larutan yang terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya (garamnya/sisa asamnya).
Penyangga asam harus mengandung:
- asam lemah, dan
- basa konjugasinya (garamnya/sisa asamnya)
|
Contoh larutan penyangga asam
Berikut beberapa contoh larutan penyangga asam:
- CH3COOH dan CH3COO-
- H2CO3 dan HCO3-
- HCO3- dan CO32-
- H3PO4 dan H2PO4-
- H2PO4- dan HPO42-
- HPO42- dan PO43-
Pada contoh yang pertama,
- CH
3COOH merupakan asam lemah, dan
- CH
3COO
- merupakan basa konjugasinya (garamnya)
Basa konjugasi bisa ditulis dalam bentuk garam, misalnya CH
3COO
-, bisa saja ditulis sebagai CH
3COONa atau lainnya.
Selanjutnya kita akan menganggap baik CH
3COO
- maupun CH
3COONa sebagai garam.
Karena garam dalam air/larutan akan terpecah menjadi ion positif dan ion negatif.
Mengenal Larutan Penyangga Basa
Larutan penyangga basa adalah larutan yang terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya (garamnya/sisa basanya).
Penyangga basa harus mengandung:
- basa lemah, dan
- asam konjugasinya (garamnya/sisa basanya)
|
Contoh larutan penyangga basa
Berikut contoh larutan penyangga basa:
Pada contoh di atas,
- NH
4OH merupakan basa lemah, dan
- NH
4+ merupakan asam konjugasinya (garamnya)
asam konjugasi bisa ditulis dalam bentuk garam, misalnya NH
4+, bisa saja ditulis sebagai NH
4Cl atau lainnya.
Selanjutnya kita akan menganggap baik NH
4+ maupun NH
4Cl sebagai garam.
Karena garam dalam air/larutan akan terpecah menjadi ion positif dan ion negatif.
Mengenali Larutan Penyangga
Pada bagian ini kita akan mencoba mengenali apakah suatu soal termasuk kasus sistem penyangga atau bukan.
Contoh:
- Perhatikan penggalan soal berikut:
Diketahui suatu larutan dengan volume 200 mL mengandung 0,3 mol CH3COOH dan 0,2 mol CH3COONa.
Apakah soal di atas merupakan kasus penyangga?
Penyelesaian:
- Perhatikan penggalan soal berikut:
Diketahui 100 mL larutan CH3COOH 0,01 M.
Jika diketahui Ka CH3COOH = 1,0 x 10-5, .../.
Apakah soal di atas merupakan kasus penyangga?
Penyelesaian:
- Perhatikan penggalan soal berikut:
Diketahui 50 mL larutan CH3COONa 0,01 M.
Jika diketahui Ka CH3COOH = 1,0 x 10-5, .../.
Apakah soal di atas merupakan kasus penyangga?
Penyelesaian:
- Perhatikan penggalan soal berikut:
Diketahui 150 mL larutan NH4Cl 0,15 M.
Jika diketahui Kb NH4OH = 1,0 x 10-5, .../.
Apakah soal di atas merupakan kasus penyangga?
Penyelesaian:
- Tentukan, apakah campuran zat berikut ini membentuk sistem penyangga:
50 mL NH4OH 0,01 M + 50 mL NH4 Cl 0,02 M
Penyelesaian:
- Tentukan, apakah campuran zat berikut ini membentuk sistem penyangga:
50 mL NH4OH 0,01 M + 25 mL HCl 0,02 M
Penyelesaian:
- Tentukan, apakah campuran zat berikut ini membentuk sistem penyangga:
50 mL H2SO4 0,01 M + 25 mL HCl 0,02 M
Penyelesaian:
- Tentukan, apakah campuran zat berikut ini membentuk sistem penyangga:
50 mL CH3COOH 0,01 M + 25 mL NaOH 0,01 M
Penyelesaian:
Perhitungan pH Larutan Penyangga
Video pjj:
Larutan Penyangga (Part 2)
(Ukuran file: 165,5 MB)
Materi:
Perhitungan pH Larutan Penyangga
|
Mekanisme Pertahanan pH pada Larutan Penyangga Asam
Pada larutan penyangga asam, terjadi reaksi kesetimbangan antara asam lemah dan basa konjugasinya (garamnya).
Misal kita ambil contoh pada larutan penyangga yang tersusun dari CH
3COOH dan CH
3COO
-, akan terjadin reaski:
CH3COOH (aq) |
|
CH3COO- (aq) |
+ |
H+ (aq) |
asam lemah |
|
garam |
|
ion H+ |
Penambahan sedikit asam:
Jika terjadi penambaan sedikit asam pada larutan penyangga di atas, maka asam yang masuk (ion
H+) akan bereaksi dengan garam.
H+ (aq) |
+ |
CH3COO- (aq) |
|
CH3COOH (aq) |
CH
3COOH yang dihasilkan dari reaksi ini sudah ada sebelumnya pada sistem penyangga (pada ruas kiri).
Sehingga pada sistem penyangga hanya akan terjadi pergeseran kesetimbangan kearah kiri.
Hasilnya, pH larutan tidak terlalu berubah.
Penambahan sedikit basa:
Jika terjadi penambaan sedikit basa pada larutan penyangga di atas, maka basa yang masuk (ion
OH-) akan bereaksi dengan asam.
OH- (aq) |
+ |
CH3COOH (aq) |
|
CH3COO- (aq) |
+ |
H2O (l) |
CH
3COO
- yang dihasilkan pada reaksi ini sudah ada sebelumnya pada sistem penyangga (pada ruas kanan).
Sehingga pada sistem penyangga hanya akan terjadi pergeseran kesetimbangan kearah kanan.
Hasilnya, pH larutan tidak terlalu berubah.
Mekanisme Pertahanan pH pada Larutan Penyangga Basa
Pada larutan penyangga basa, terjadi reaksi kesetimbangan antara basa lemah dan basa konjugasinya (garamnya).
Misal kita ambil contoh pada larutan penyangga yang tersusun dari NH
4OH dan NH
4+, akan terjadin reaski kesetimbangan:
NH4OH (aq) |
|
NH4+ (aq) |
+ |
OH- (aq) |
basa lemah |
|
garam |
|
ion OH- |
Penambahan sedikit asam:
Jika terjadi penambaan sedikit asam pada larutan penyangga di atas, maka asam yang masuk (ion
H+) akan bereaksi dengan basa.
H+ (aq) |
+ |
NH4OH (aq) |
|
NH4+ (aq) |
+ |
H2O (l) |
NH
4+ yang dihasilkan dari reaksi ini sudah ada sebelumnya pada sistem penyangga (pada ruas kanan).
Sehingga pada sistem penyangga hanya akan terjadi pergeseran kesetimbangan kearah kanan.
Hasilnya, pH larutan tidak terlalu berubah.
Penambahan sedikit basa:
Jika terjadi penambaan sedikit basa pada larutan penyangga di atas, maka basa yang masuk (ion
OH-) akan bereaksi dengan garam.
OH- (aq) |
+ |
NH4+ (aq) |
|
NH4OH (aq) |
NH
4OH yang dihasilkan pada reaksi ini sudah ada sebelumnya pada sistem penyangga (pada ruas kiri).
Sehingga pada sistem penyangga hanya akan terjadi pergeseran kesetimbangan kearah kiri.
Hasilnya, pH larutan tidak terlalu berubah.
Perhitungan pH sistem penyangga (Before and After)
Pada bagian ini kita akan membahas pH larutan penyangga sebelum dan sesudah mendapat gangguan (penambahan sedikit asam, sedikit basa dan sedikit air).
-- konten belum lengkap --
Sistem Penyangga dalam Darah Manusia
-- konten belum lengkap --
Rumus 9 pH (Rangkuman)
Keterangan:
[H+] | = | konsentrasi molar ion H+ (M) |
[OH-] | = | konsentrasi molar ion OH- (M) |
Ma | = | Molaritas asam (M). |
a | = | valensi asam (jumlah ion H+ pada tiap molekul asam). |
b | = | valensi basa (jumlah ion OH- pada tiap molekul basa). |
Mb | = | Molaritas basa (M). |
Mg | = | Molaritas garam (M). |
Kw | = | Tetapan kesetimbangan air/water. |
Ka | = | Tetapan kesetimbangan asam lemah. |
Kb | = | Tetapan kesetimbangan basa lemah. |
Peta Perhitungan Asam Basa