Dalam tutorial ini kita akan membahas cara membedakan jenis gaya antar molekul yang terjadi pada senyawa berikatan kovalen, apakah ikatan hidrogen, gaya antar dipol vs dipol, gaya antar dipol vs dipol terinduksi ataukah gaya London.
Dalam teori kinetik, perbedaan wujud padat, cair dan gas terletak pada gerakannya (energi kinetik).
Apabila benda dipanaskan (suhu diperbesar), maka energi kinetiknya akan bertambah. Benda padat akan berubah menjadi cair, jika telah memiliki energi yang cukup. Suhu dimana benda mengalami perubahan dari padat menjadi cair ini kita sebut sebagai titik didih.
Karena tidak berpengaruh pada ikatan dalam molekul, maka jenis ikatan pada molekul "seharusnya" tidak mempengaruhi titik didih. Ukuran bendalah yang seharusnya mempengaruhi titik didih suatu zat. Kita mengharapkan: semakin besar ukuran molekul semakin tinggi titik didihnya. Berdasarkan teori kinetik, kita mengharapkan benda/molekul dengan ukuran kecil (berat molekul keci) akan memiliki titik didih yang lebih rendah dibanding dengan molekul berukuran besar (Mr besar). Tetapi faktanya: tidak selalu demikian.
Ternyata ada faktor lain yang mempengaruhi titik didih zat, yaitu gaya antar molekul. Gaya ini tidak terjadi di dalam molekul, melainkan di luar molekul, yaitu antara molekul yang satu dengan molekul yang lain. Jenis gaya antar molekul tergantung dari jenis ikatan di dalam molekul.
Pada senyawa yang berikatan ionik, sebuah ion (baik positif maupun negatif), berikatan dengan ion yang bermuatan lain disekitarnya dengan sama kuat. Ion positif dan ion negatif tidak membentuk satuan molekul senyawa, tapi membentuk persatuan antar ion-ion. Senyawa dengan ikatan ionik memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi dibandingkan senyawa yang berikatan kovalen. Contoh: NaCl, CaBr2, dll.
Senyawa berikatan kovalen memiliki titik didih yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan senyawa berikatan ionik (pembandingan dilakukan untuk senyawa dengan Mr yang tidak jauh berbeda).
Pada senyawa berikatan kovalen, terjadi bebarapa gaya antar molekul.
Akan terjadi gaya tarik menarik antara kutub positif pada satu molekul dengan kutub negatif molekul disebelahnya.
Senyawa dengan gaya antar molekul yang lebih kuat, akan memiliki titik didih yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa yang gaya antar molekulnya lemah. (pembandingan dilakukan untuk senyawa dengan Mr yang tidak jauh berbeda).
Berikut ini adalah gaya antar molekul yang terjadi pada senyawa berikatan kovalen diurutkan berdasarkan kekuatannya (diurutkan dari yang terkuat).
Mohon dimaklumi, jika materi dalam tutorial ini dirasa kurang lengkap dan menyeluruh.
Tutorial ini dibuat sebagai fitur bantuan bagi peserta dalam mengerjakan mata kuis di www.lagonlon.com.
Namun demikian, penyajian yang mudah dipahami merupakan tujuan utama kami.
Masukan dari anda, akan sangat membantu kami dalam melakukan perbaikan.
Terimakasih atas kunjungan anda.
Knpa nonpolar tidak memiliki kutub?
polar = kutub
nonpolar = tidak berkutub
Molekul nonpolar memiliki distribusi elektron yang simetris.
Tidak ada ujung/tepi yang elektronnya lebih banyak/lebih sedikit
MANTAB APLIKASINYA... UNTUK MATERI KIMIA NYA DAPAT DIPERBANYAK LAGI.. SEMOGA BERKAH
terima kasih
Selamat malam lanjutkan bakat masing" dan terus membantu
sip!
selamat mlm ,aku ingin bertanya. Bagaimana cara menghitung Kp berdasarkan Kc ,begitupun sebaliknya.
Persamaan yang menghubungkan KC dengan KP adalah:
KC | = | Tetapan kesetimbangan yang dihitung berdasarkan molaritasnya |
KP | = | Tetapan kesetimbangan yang dihitung berdasarkan tekanan parsial gas |
R | = | Tetapan gas ideal |
T | = | Suhu mutlak (K) |
Δn | = | selisih koefisien berfasa gas (kanan-kiri) |
Silakan kalau mau coba kuisnya disini:
www.lagonlon.com |