lagonlon

Tutorial
member ...

Membedakan Gaya Antar Molekul



Dalam tutorial ini kita akan membahas cara membedakan jenis gaya antar molekul yang terjadi pada senyawa berikatan kovalen, apakah ikatan hidrogen, gaya antar dipol vs dipol, gaya antar dipol vs dipol terinduksi ataukah gaya London.


Prolog

Dalam teori kinetik, perbedaan wujud padat, cair dan gas terletak pada gerakannya (energi kinetik).

  • Benda dikatakan padat, jika molekul-molekulnya tertata dalam posisi tetap/diam di tempat (energi kinetik rendah).
  • Benda dalam keadaan cair, jika molekul-molekulnya bergerak, meskipun tidak terlalu leluasa (energi kinetik sedang).
  • Benda disebut gas, jika molekul-molekulnya dapat bergerak bebas (energi kinetik tinggi).

Apabila benda dipanaskan (suhu diperbesar), maka energi kinetiknya akan bertambah. Benda padat akan berubah menjadi cair, jika telah memiliki energi yang cukup. Suhu dimana benda mengalami perubahan dari padat menjadi cair ini kita sebut sebagai titik didih.

Karena tidak berpengaruh pada ikatan dalam molekul, maka jenis ikatan pada molekul "seharusnya" tidak mempengaruhi titik didih. Ukuran bendalah yang seharusnya mempengaruhi titik didih suatu zat. Kita mengharapkan: semakin besar ukuran molekul semakin tinggi titik didihnya. Berdasarkan teori kinetik, kita mengharapkan benda/molekul dengan ukuran kecil (berat molekul keci) akan memiliki titik didih yang lebih rendah dibanding dengan molekul berukuran besar (Mr besar). Tetapi faktanya: tidak selalu demikian.

  • H2O (Mr=18) memiliki titik didih (100 0C) yang lebih besar dibanding bensin (Mr>86),
  • Garam dapur (Mr=58,5) memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi dari gula pasir (Mr>100), dan juga

Ternyata ada faktor lain yang mempengaruhi titik didih zat, yaitu gaya antar molekul. Gaya ini tidak terjadi di dalam molekul, melainkan di luar molekul, yaitu antara molekul yang satu dengan molekul yang lain. Jenis gaya antar molekul tergantung dari jenis ikatan di dalam molekul.

Seharusnya:
makin besar ukuran molekul makin tinggi titik didihnya

Fakta:
tidak selalu demikian

Penyebab:
adanya gaya antar molekul

Senyawa yang berikatan ionik

Pada senyawa yang berikatan ionik, sebuah ion (baik positif maupun negatif), berikatan dengan ion yang bermuatan lain disekitarnya dengan sama kuat. Ion positif dan ion negatif tidak membentuk satuan molekul senyawa, tapi membentuk persatuan antar ion-ion. Senyawa dengan ikatan ionik memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi dibandingkan senyawa yang berikatan kovalen. Contoh: NaCl, CaBr2, dll.

Jenis gaya antar molekul pada Senyawa yang berikatan kovalen

Senyawa berikatan kovalen memiliki titik didih yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan senyawa berikatan ionik (pembandingan dilakukan untuk senyawa dengan Mr yang tidak jauh berbeda).
Pada senyawa berikatan kovalen, terjadi bebarapa gaya antar molekul.
Akan terjadi gaya tarik menarik antara kutub positif pada satu molekul dengan kutub negatif molekul disebelahnya.
Senyawa dengan gaya antar molekul yang lebih kuat, akan memiliki titik didih yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa yang gaya antar molekulnya lemah. (pembandingan dilakukan untuk senyawa dengan Mr yang tidak jauh berbeda).

Berikut ini adalah gaya antar molekul yang terjadi pada senyawa berikatan kovalen diurutkan berdasarkan kekuatannya (diurutkan dari yang terkuat).

  1. Ikatan hidrogen
    Terjadi jika dalam molekul terdapat ikatan:
    H - N, atau
    H - O, atau
    H - F
    Contoh: H2O.
    Gaya inilah yang menyebabkan air (H2O) memiliki titik didih yang relatif tinggi.

  2. Gaya antar dipol vs dipol
    Gaya yang terjadi antara molekul-molekul kovalen yang bersifat polar (memiliki kutub positif dan kutub negatif = dipol = dipolar = dwikutub).
    Contohnya: CO, HBr, dll.


  3. Gaya antara dipol vs dipol terinduksi
    Gaya yang terjadi pada molekul kovalen berkutub dengan bagian molekul disebelahnya yang tak berkutub. Molekul yang tidak berkutub akan terinduksi (akan berubah menjadi berkutub) karena induksi dari molekul berkutub.
    Contoh: campuran HCl dengan CCl4

  4. Gaya London
    Gaya ini merupakan gaya antar molekul yang terlemah. Terjadi antara molekul-molekul bersifat non-polar. Pada teknisnya, senyawa nonpolar dapat membentuk dipol (kutub) sesaat yang "muncul-hilang" secara terus-menerus.
    Contoh: CCl4, CO2, dll.

Contoh:

  1. Tentukan jenis gaya antar molekul pada H2O
    Penyelesaian:
    • Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam secara bersama-sama.
    • Dalam senyawa terdapat ikatan H - O
    • Jenis gaya antar molekul: ikatan hidrogen

  2. Tentukan jenis gaya antar molekul pada CO
    Penyelesaian:
    • Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam secara bersama-sama.
    • Dalam senyawa tidak terdapat ikatan H - N atau H - O atau H - F
    • Molekul CO terdiri dari dua atom (diatomik) yang berbeda (tidak simetris)
    • Jenis gaya antar molekul: dipol vs dipol

  3. Tentukan jenis gaya antar molekul pada O2
    Penyelesaian:
    • Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam secara bersama-sama.
    • Dalam senyawa tidak terdapat ikatan H - N atau H - O atau H - F
    • Molekul O2 terdiri dari dua atom (diatomik) yang sama (simetris)
    • Jenis gaya antar molekul: gaya London

  4. Tentukan jenis gaya antar molekul pada H2S
    Penyelesaian:
    • Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam secara bersama-sama.
    • Dalam senyawa tidak terdapat ikatan H - N atau H - O atau H - F
    • Molekul H2S terdiri dari banyak atom (poliatomik) dan memiliki struktur huruf V (tidak simetris, karena tidak termasuk 5 struktur molekul utama)
    • Jenis gaya antar molekul: dipol vs dipol

  5. Tentukan jenis gaya antar molekul pada BF3
    Penyelesaian:
    • Dalam senyawa tidak terdapat unsur logam dan non logam secara bersama-sama.
    • Dalam senyawa tidak terdapat ikatan H - N atau H - O atau H - F
    • Molekul BF3 terdiri dari banyak atom (poliatomik) dan memiliki struktur segitiga datar (simetris, karena termasuk 5 struktur molekul utama)
    • Jenis gaya antar molekul: gaya London

 



Kuis

Klik link berikut untuk mengikuti kuis/latihan soal:



Catatan:

Mohon dimaklumi, jika materi dalam tutorial ini dirasa kurang lengkap dan menyeluruh.
Tutorial ini dibuat sebagai fitur bantuan bagi peserta dalam mengerjakan mata kuis di www.lagonlon.com.
Namun demikian, penyajian yang mudah dipahami merupakan tujuan utama kami.
Masukan dari anda, akan sangat membantu kami dalam melakukan perbaikan.
Terimakasih atas kunjungan anda.


Tuliskan pesan/komentar baru





#4


Ulfa shi
(15/09/21 pukul 07:30:11)

Knpa nonpolar tidak memiliki kutub?


nugnug
(16/10/21 pukul 06:33:27)


polar = kutub
nonpolar = tidak berkutub

Molekul nonpolar memiliki distribusi elektron yang simetris.
Tidak ada ujung/tepi yang elektronnya lebih banyak/lebih sedikit





#3


QISYATI
(02/11/20 pukul 18:44:31)

MANTAB APLIKASINYA... UNTUK MATERI KIMIA NYA DAPAT DIPERBANYAK LAGI.. SEMOGA BERKAH


nugnug
(18/02/21 pukul 23:09:10)

terima kasih





#2


Febby
(01/10/19 pukul 21:39:25)

Selamat malam lanjutkan bakat masing" dan terus membantu


nugnug
(06/10/19 pukul 20:49:08)

sip!





#1


Febyy
(23/02/18 pukul 20:45:34)

selamat mlm ,aku ingin bertanya. Bagaimana cara menghitung Kp berdasarkan Kc ,begitupun sebaliknya.


nugnug
(24/02/18 pukul 13:13:54)

Persamaan yang menghubungkan KC dengan KP adalah:

KP = KC (RT)Δn

Keterangan:
KC=Tetapan kesetimbangan yang dihitung berdasarkan molaritasnya
KP=Tetapan kesetimbangan yang dihitung berdasarkan tekanan parsial gas
R=Tetapan gas ideal
T=Suhu mutlak (K)
Δn=selisih koefisien berfasa gas (kanan-kiri)

Catatan:
Ada beberapa harga R (tetapan gas ideal), yang tergantung dari satuan yang digunakan.
Untuk Konversi KC dengan KP, kita biasanya menggunakan harga R = 0,082 L atm /mol K


nugnug
(24/02/18 pukul 13:20:24)

Silakan kalau mau coba kuisnya disini:






open your eyes, you will see nothing
open your mind, you will be confused
open your hearth, you will see


www.lagonlon.com